IKAN LELE PHYTON / PITON |
IKAN LELE PHYTON / PITON
Berbeda dengan varietas unggul lainnya yang biasanya ditemukan oleh
para peneliti, ikan lele phyton ditemukan oleh para peternak lele di
Kabupaten Pandeglang, Banten, pada tahun 2004. Ikan lele phyton
merupakan hasil dari silangan induk lele eks Thailand F2 dengan induk
lele lokal. Sayangnya tidak diketahui apa spesies dari indukannya dan
dari generasi keberapa indukan ikan lele lokalnya berasal. Menurut para
penemunya, indukan didapat dari lele lokal yang banyak dibudidayakan
masyarakat setempat secara turun temurun. Tapi berdasarkan beberapa
literatur, lele phyton berasal dari induk betina lele eks Thailand F2
dengan induk jantan lele dumbo F6.
Ikan lele phyton mempunyai ketahanan terhadap cuaca dingin, tingkat kelangsungan hidup (survival rate)
lebih dari 90%. Sementara itu, FCR mencapai 1, artinya satu kilogram
pakan menjadi satu kilogram daging dihitung mulai benih ditebar sampai
panen dengan siklus pemeliharaan selama 50 hari.
Pada awalnya proyek Ikan lele phyton ini dilakukan untuk menjawab
keluhan para peternak lele di Desa Banyumundu, Kabupaten Pandeglang.
Mereka sering mengalami kerugian karena tingkat mortalitas yang tinggi
dari benih lele yang dibeli dipasaran, seperti lele dumbo. Benih lele
tersebut rupanya tidak cocok dibudidayakan di Desa Banyumundu yang
beriklim dingin, pada malam hari berkisar 17 derajat celcius. Dengan metode try and error
selama lebih dari 2 tahun akhirnya mereka menemukan varietas lele yang
kemudian dinamakan Ikan lele phyton. Kualitas lele phyton ini juga
diakui oleh Dinas Perikanan Budidaya Provinsi Banten.
Sesuai dengan namanya, lele phyton memiliki bentuk kepala seperti
ular phyton. Gerakannya lebih lincah dari lele dumbo dan rasa dagingnya
lebih gurih, tidak lembek. Dari segi rasa, lele phyton lebih mendekati
lele lokal.
Sumber : https://alamtani.com/ikan-lele/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar